Untuk memakhlukan Apokalips, tidak cukup hanya dengan kekuatan fisik, tetapi juga kekuatan batin yang tahan uji. Itulah yang harus dihadapi oleh para karakter utama dalam kisah epik "The Wall". Ketika dunia diperintah oleh kekacauan dan kehancuran, mereka harus menemukan jalan keluar dengan memandang lebih dalam ke dalam diri mereka sendiri.
Dia yang dulunya dianggap sebagai orang luar biasa, sekarang harus menuntun sebuah kelompok orang yang tersisa, menemukan sisi gelap dalam dirinya yang tak terduga. Sifat keji yang ada dalam hatinya perlahan-lahan mulai terungkap, bertentangan dengan keberanian dan harapan yang dipegang teguh oleh mereka yang mengikuti kepemimpinannya.
Namun, pertanyaan yang paling penting adalah: siapakah sejatinya Osiris? Di antara garis-garis kehidupan dan kematian, di tengah keputusasaan dan keberanian, misteri di balik sosok itu semakin membesar, menuntun kita menuju pencerahan atau kehancuran yang lebih dalam lagi. Mampukah kita memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan yang lebih besar dari keberadaan kita sendiri?